Kemungkinan besar masih banyak umat Katolik yang belum menyadari bahwa Doa Salam Maria yang didaraskan dalam Gereja Katolik sesungguhnya bersumber langsung dari Alkitab. Bagian-bagian doa ini diambil dari ucapan Malaikat Gabriel (Lukas 1:28) dan sapaan Elisabet (Lukas 1:42) kepada Maria. Memahami hal ini penting, agar setiap umat melihat doa ini bukan sekadar tradisi, melainkan doa yang berakar pada firman Tuhan.
Semua orang Kristen, baik Protestan maupun Katolik, perlu memahami peranan Bunda Maria dalam iman Kristen. Maria adalah teladan iman sejati, yang dengan ketaatan penuh berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu" (Lukas 1:38). Karena imannya yang luar biasa, Maria layak disebut Pahlawan Iman, sebagaimana pahlawan bangsa dikenang atas jasanya.
Dalam Gereja, Maria mendapat penghormatan khusus. Patung Bunda Maria, Tuhan Yesus, dan yang lainnya dibuat bukan untuk disembah, tetapi sebagai simbol penghormatan. Sama seperti patung seorang pahlawan kemerdekaan yang menjadi pengingat perjuangan mereka membebaskan rakyat dari penjajahan. Demikian juga patung Bunda Maria mengingatkan umat akan keteladanan iman dan perannya yang besar dalam rencana keselamatan Allah. Melalui Bunda Maria, Allah mengutus PutraNya yaitu Yesus ke dunia. Yesus datang membebaskan umat manusia dari dosa. Oleh karena itu, Maria adalah ibu rohani bagi orang Kristen yang selalu setia menolong dan mendoakan anaknya (umat Kristen).
Mari kita pelajari dan memahami arti dari kutipan-kutipan kata dalam Doa Rosario sebagai berikut :
1. “Salam Maria, penuh rahmat” – Lukas 1:28
Doa Salam Maria dimulai dengan “Salam Maria, penuh rahmat” yang berasal dari sabda Malaikat Gabriel: "Salam, hai yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau" (Lukas 1:28). Frasa ini menegaskan bahwa Maria dipenuhi rahmat ilahi sebagai penerima anugerah istimewa dari Allah.
2 “Tuhan sertamu” – Kehadiran yang Menguatkan
Frasa “Tuhan sertamu” menunjukkan kesatuan intim Maria dengan Allah. Kehadiran Tuhan menyertainya bukan hanya secara rohani, tetapi juga dalam misi besar sebagai ibu Sang Juru Selamat.
3. “Terpujilah engkau di antara wanita” – Lukas 1:42
Ucapan ini diambil dari katakata Elisabet saat Kunjungan: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan" (Lukas 1:42). Ini menegaskan posisi Maria yang unik di antara semua wanita, dipilih untuk mengandung Mesias.
4. “Dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus” – Fokus pada Kristus
Frasa ini juga berasal dari Lukas 1:42: "Dan diberkatilah anak yang engkau kandung." Fokus utamanya adalah pada Yesus, buah rahim Maria, yang menjadi pusat keselamatan manusia.
5. Pusat Doa: Nama Yesus
Nama “Yesus” adalah inti doa ini, menghubungkan bagian pujian dengan permohonan. Dalam Filipi 2:9–11, nama Yesus disebut sebagai nama di atas segala nama, yang layak dihormati.
6. “Santa Maria” – Kesucian yang Diakui
Walau kata “Santa Maria” tidak tertulis langsung di Alkitab, gelar ini berakar pada kesucian hidup Maria yang disebut sebagai “hamba Tuhan” (Lukas 1:38). Gereja mengakui bahwa ia hidup tanpa noda dosa asal karena rahmat Allah.
7. “Bunda Allah” – Lukas 1:43
Julukan “Bunda Allah” atau Theotokos bersumber dari perkataan Elisabet: "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (Lukas 1:43). Ini menegaskan bahwa Yesus yang dikandung Maria adalah Allah yang menjadi manusia.
8. Permohonan Syafaat: “Doakanlah kami yang berdosa ini”
Permohonan ini berlandaskan ajaran persekutuan orang kudus. Yakobus 5:16 mengajarkan bahwa doa orang benar besar kuasanya, dan Maria sebagai yang telah mulia di surga dipercaya dapat mendoakan umat di bumi.
9. “Sekarang dan waktu kami mati” – Pendamping dalam Perjalanan Hidup
Kita memohon agar Maria menyertai doa kita baik di saat ini maupun di saat sakratul maut. Ini adalah permohonan agar kita tidak pernah lepas dari kasih pengantaraannya sampai akhir hayat.
Penutup:
Dengan memahami bahwa Doa Salam Maria bersumber dari Alkitab dan bahwa Maria adalah Santa Maria, Bunda Allah, kita semakin mengerti mengapa Gereja memberikan penghormatan khusus kepadanya. Ia bukan hanya ibu Yesus, tetapi juga teladan sempurna bagi setiap orang beriman. Seperti seorang pahlawan yang dikenang karena jasanya, Maria dikenang karena imannya yang tak tergoyahkan dan ketaatannya pada kehendak Allah. Melalui doa ini, kita diajak untuk meneladani keberanian, kerendahan hati, dan kesetiaan Maria, sambil selalu mengarahkan hati kita kepada Yesus Kristus, Sang Penyelamat dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar